18 November 2008

khitan









Sang Pangeran

Hari itu terasa menjadi pangeran bagi anak yang akan di khitan, seperti akan memasuki dunia baru. Bocah berumur 8 tahun diarak untuk melepaskan daging yang dianggap akan mengubah hidupnya. Berbagai macam ritualpun dilakukan demi kelancaran proses khitan. Seperti, pemotongan kambing, serta berbagai hiburan untuk memeriahkan hajat khitan.

Tidak sekedar daging yang terbuang ini adalah yang pertama dan yang terakhir. Bagi wali khitan ini adalah awal bagi anaknya untuk bisa menjadi dewasa. Serta sebuah harapan yang telah terpenuhi bagi anaknya. Kebanggaan bagi orang tua karena telah menunaikan kewajiban untuk anaknya.



fatahillah





Pena untuk Fatahillah

Museum Fatahillah yang terletak dikawasan kota tua merupakan situs sejarah peninggalan kolonial Belanda yang kini dijadikan sebagai obyek wisata di Jakarta. Gedung tua ini kini tak pernah sepi di jenguk oleh warga Jakarta, bahkan turis manca Negara pun sering berwisata ke kawasan tersebut sekedar melihat-lihat tembok tua. Kawasan kota tua ini seakan-akan menghipnotis setiap pengunjung merasakan aroma Jakarta Tempo Doeloe.

Museum Fatahillah seperti tidak pernah usang dimakan waktu, Tak habis dimakan zaman. Karena berbagai macam media selalu mengikuti langkahnya dalam mendokumentasikan keberadaanya. Sabtu (15/10) sejumlah mahasiswa dari Institut Kesenian Jakarta turut mengabadikan bangunan tua tersebut. Melalui pena museum Fatahillah diukir dalam kertas. Guratan pena menjadi saksi bisu kebesaran bangsa ini dalam memelihara bangunan sejarah.